Jumat, 09 Oktober 2020

Etika Profesi Dalam Bidang Teknologi Informasi (TI)



Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI)

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).

Kode Etik Pengguna Internet

  1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
  2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
  3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
  4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
  5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
  6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
  7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
  8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.
  9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung.

 

Contoh Etika Profesi Dalam Bidang Teknologi Informasi

Penjualan Online

Transaksi di pasar online harus mempunyai peraturan yang harus ditaati pemakainya dalam dunia maya. Semua user/pemakai yang menjalankan bisnis dan memakai fasilitas IT, dengan penuh tanggung jawab atas apa yang dilakukannya dalam dunia IT. Dengan demikian kita dapat menikmati kecanggihan dunia IT dengan aman.

Jika Suatu Perusahaan penjualan online tidak memenuhi etika-etika profesi maka akan ada banyak masalah yang akan terjadi dan dapat merugikan baik bagi penjual ataupun pelanggannya, misalkan seperti penipuan penjualan dimana informasi yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi barang yang dijual, atau penipuan dalam transaksi seperti pelanggan sudah membayarkan sejumlah harga yang diberikan penjual namun pihak penjual tidak mengirim barang yang merupakan hak dari pembeli.

Pembayaran Online

Pendaftaran melalui website(situs resmi), media sosial(whatsapp), ataupun aplikasi yang bisa di download oleh calon penfaftar. Sebagai contohnya Pembayaran perpanjangan motor yang seharusnya di samsat tetapi bisa melalui alfamart/indomaret yang caranya harus mendaftar terlebih dahulu di website resmi samsatnya lalu pada pilihan pembayaran bisa memakai alfamart ataupun indomaret.



sumber : https://adityaugusta.wordpress.com/2015/03/14/contoh-etika-profesi-dalam-bidang-teknologi-informasi-ti/

6 Tips Rakit PC Gaming Bagi Kamu Yang Kantongnya Masih Diledek Sultan

 

6 Tips Rakit PC Gaming Bagi Kamu Yang Kantongnya Masih Diledek Sultan





1. Perhatikan Harga Komponen

Sebagian besar dari kamu tentu paham dong kalo rakit PC itu ngga murah. Oleh karenanya kamu harus teliti harga setiap komponennya. Emang sih banyak banget merk yang nongol di pasaran, jadi kamu harus berjuang buat nyari harga yang pas buat kantongmu. Perhatikan mana yang murah, tapi murah bukan berarti kamu boleh asal pilih lho.

2. Hindari Merk Gajelas

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya kalo kamu harus memikirkan harga yang murah, tapi se-kere-kerenya dirimu tetep ngga boleh asal pilih merk. Oke, saya tau kenapa banyak banget orang yang ga peduli merk dan lebih mengedepankan murah, dapet, gas, bisa maen game AAA baru. Tapi men, anggep aja kamu itu rakit PC buat investasi ke depannya, kalo tiba-tiba rusak dalam waktu singkat kan yang rugi kamu juga.

Usahakan kamu hindarin merk yang ga jelas asal-usulnya, search google dulu kalo perlu misalnya nemu yang harganya cukup menggelitik kantongmu buat segera mencurahkan lendir, maksud saya kucuran dana ke penjual komputer. Merk tua bukan berarti punya ketahanan yang baik. Oleh karenanya cari dulu gimana performanya bukan langsung jebret “oh yes, ini komponen yang gw mau!” tapi akhirnya situ malah tekor karena abis dipake 1 tahun matot alias mati total.

3. Cari yang Garansinya Panjang

Garansi jadi prioritas juga, biasanya tiap merk dari beberapa komponen punya masa garansi yang berbeda-beda. Namun yang pasti RAM kayak merk Corsair punya masa garansi seumur hidup. Hal ini berarti kalo RAM-mu mati total mau udah dipake 5 tahun sekalipun, mereka bakal ganti pake RAM baru. Komponen dengan garansi pendek jamin bisa bikin kamu tekor duluan. Makannya tadi dibilangin buat milih merk yang bener.

Kamu juga harus tahu bahwa tahun pertama garansi adalah penggantian komponen baru selama ngga cacat karena kesalahanmu sendiri, kebanting misalnya. Sementara tahun kedua merupakan servis komponen gratis dan pihak vendor takkan menggantinya dengan yang baru.

4. Prioritaskan Komponen Krusial

Inget, prioritas yang saya maksud di sini adalah dengan memilih merk yang terpercaya di setiap komponennya. Komponen krusial PC itu: Motherboard, HDD, PSU, RAM, GPU (atau VGA kalo situ masih nyebut pake sebutan lawas ini). Kenapa CPU engga? Karena CPU udah jelas kalo ngga si biru Intel, ya AMD yang merah merekah, eh merona.

Usahain ya lima komponen tersebut punya merk yang terpercaya karena ia saling berhubungan dan sangat krusial kalo salah tipe. Beli PSU murahan dengan merk gajelas ngga jamin bisa tahan lama. Cari yang murah juga lho karena emang artikel ini emang dibuat untuk kamu yang kantongnya megap-megap. Emang sih ujung-ujungnya gambling merk A, B, C bisa aja lebih baik dari cocot saya, tapi apa salahnya “sedia payung sebelum hujan” mengingat harganya bisa dibilang ngga murah.

5. Sesuaikan dengan Kebutuhan

Ini adalah pertanyaan yang selalu muncul dari kepala teman, saudara, atau kenalan saya ketika ingin rakit PC. Sebelumnya disclaimer dulu nih, meski saya ngga sejago para geek, overclocker atau anak IT atau apalah itu sebutannya, tapi seenggaknya saya tau gimana cara nyari komponen mana aja yang saya butuhin buat rakit PC.

Oke lanjut, jadi kebutuhan PC itu ada banyak, ada yang cuman buat ngetik, main game low/high-end, buat kerja, sampe server. Berhubung kali ini kita bahasnya PC gaming, jadi selain nyesuaiin dengan kantong, kamu perlu nyesuaiin juga dengan kebutuhanmu yang mungkin sebagian besar butuhnya buat maen game low/mid-end. Yah, seenggaknya bisa maenin game AAA baru, tapi lancar di low 30fps.

Kalo udah nentuin targetmu cuman buat maenin itu aja, kamu gaboleh lebay milih komponennya. Ga banget juga dong kalo kamu ambil motherboard yang udah ada wifi-nya macem ASUS Maximus tapi cuman pake katakanlah GTX 950? Atau mungkin kamu butuh ngegame doang tapi pake Intel Xeon dan Quadro yang notabene kebanyakan digunakan buat bikin PC server atau rendering. Ini analoginya aja ya jangan diseriusin.

6. Nabung Buat Upgrade

Investasi tentu tujuannya jangka panjang dong, kalo udah jangka panjang berarti kamu bisa nyiapin duit buat upgrade dikit-dikit. Ngga perlu langsung up i9, RAM 32 GB, tapi siapin duit buat fokus satu komponen aja. Jangan ditimbun itu duit kalo udah sampe target, mending miskin sekarang dari pada ngga bisa beli komponen yang diinginkan selama bertahun-tahun dan cuman ngeluh “Apa daya PC gw kentang” atau “Kentang user minggir dulu”. Ya lu ngapain aja selama bertahun-tahun kok ga diupgrade-upgrade itu PC butut?

Nih contohnya, kamu udah punya PC tahun 2019 dengan kemampuan bisa mainin anggep aja game Metro Exodus setting low 30 fps 720p. Liat dulu komponen yang paling kuat apa nih yang sekiranya bisa bertahan 2-5 tahunan, oh CPU, oke berarti yang lu targetin adalah kenaikan fps jadi 60fps medium. Buat itu kamu butuh GPU/VGA, tabung deh tuh duit buat beli. Setelah sampe target, beli langsung. Achievement unlocked! Mudah bukan? Eh, kok jadi kayak ibu Sisca Soewitomo gini, duh ketahuan kan umurnya udah tua.


Itulah tips yang bisa saya berikan, semoga cocotan saya bisa diterima oleh kawula muda terutama kamu yang masih pengen hemat duit tapi ngebet banget pengen maen game baru dengan cara rakit PC gaming. Hei, inget, saya ngga ngasih racikan ya soalnya harganya berubah sewaktu-waktu. Bisa bikin artikel ini ngga bisa bertahan lama kalo jadi patokan harga.

Sumber : https://gamebrott.com/6-tips-rakit-pc-gaming-bagi-kamu-yang-kantongnya-masih-diledek-sultan

Etika Profesi dalam Teknik Listrik

Etika Profesi Seorang Teknik Listrik

Seorang yang memiliki profesi sudah pasti memiliki Etika dalam berprofesi dan juga Kode Etik yang dimilikinya, dimana Etika Profesi dan Kode Etik harus dipahami oleh para Profesional. Berikut merupakan Etika Profesi dan Kode Etik sebagai orang teknik.

Etika profesi yang harus dimiliki oleh seorang teknik antara lain:
1.      Mengetahui seluk beluk permesinan.
2.      Mampu menjalin hubungan kerja yang harmonis dengan rekan kerja yang lain.
3.      Selalu memperhatikan keselamatan kerja sesuai dengan standar yang berlaku.
4.      Selalu mendayagunakan disiplin.
5.      Mampu melaksanakan & menjaga kredibilitas ketika dilimpahkakn wewenang oleh atasannya.
Untuk itu adapun kode-kode etik yang harus dimiliki oleh teknik yaitu sbb:
1.      Menerima tanggung jawab dalam pengambilan keputusan engineering yang taat asas pada keamanan, kesehatan, dan kesejahteraan publik, dan segera menyatakan secara terbuka fatktor-faktor yang dapat membahayakan publik atau lingkungan.
2.      Menghindari konflik interes nyata atau yang terperkirakan sedapat mungkin, dan membukakannya pada para pihak yang terpengaruh ketika muncul.
3.      Akan jujur dan realistis dalam menyatakan klaim atau perkiraan menurut data yang tersedia.
4.      Menolak sogokan dalam segala bentuknya.
5.      Mengembangkan pemahaman teknologi, aplikasi yang sesuai, dan kemungkinan konsekuensinya.
6.      Menjaga dan mengembangkan kompetensi teknis dan mengambil tugas teknologi yang lain hanya bila memiliki kualifikasi melalui pelatihan atau pengalaman, atau setelah menyatakan secara terbuka keterbatasan relevansi kami.
7.      Memperlakukan dengan adil semua orang tanpa bergantung pada faktor-faktor seperti ras, agama, jenis kelamin, keterbatasan fisik, umur dan asal kebangsaan.
8.      Berupaya menghindari kecelakaan pada orang lain, milik, reputasi, atau pekerjaan dengan tindakan salah atau maksud jahat.
9.      Membatu rekan sejawat dan rekan sekerja dalam pengembangan profesi mereka dan mendukung mereka dalam mengikuti kode etik ini.

Etika PDKB Dalam Pengukuran Isolator
            - Mempersiapkan serta menggunakan Peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang diperlukan dalam pekerjaan pengukuran isolator, yaitu :
1.      Full body Hardness
2.      Safety Helmets
3.      Safety Shoes
4.      Safety Gloves
5.      Kacamata Pengaman
6.      Lanyards
7.      Perlengkapan P3K
8.      Peralatan Komunikasi

- Mempersiapkan Peralatan kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan pengukuran isolator, yaitu :    
1.      Live Line Rope
2.      Guy rope
3.      Tools
4.      Tool bag Set
5.      Wibbing sling
6.      Karabiner besar
7.      Karabiner kecil
8.      Insulator tester
9.      Universal stick
10.  Teropong
11.  Snatch block
12.  Silicon cloths

- Besiap memulai pekerjaan pengukuran isolator setelah pengawas pekerjaan menyatakan pekerjaan siap dimulai.
- Memulai pekerjaan yang diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh Pengawas Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3).
- Melaksanakan pekerjaan sesui dengan Instruksi kerja yaitu :
1.      Persiapan dan pengecekan alat
2.      Tail gate session
3.      Naikkan dan pasang handline
4.      Naikkan Universal stick dan Insulator tester
5.      Laksanakan pengukuran insulator
6.      Catat hasil pengukuran isolator sesuai formulir (terlampir)
7.      Balik urutan instruksi kerja untuk mengakhiri pekerjaan
8.      Melaksanakan evaluasi dan melengkapi dokumen yang diperlukan

- Menyelesaikan pekerjaan ketika Pengawa Pekerjaan menyatakan pekerjaan selesai.
- Mengakhiri pekerjaan dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh Pengawas K3.

Sumber : http://stc-sharing.blogspot.com/2016/10/makalah-etika-profesi-dalam-teknik.html

Minggu, 04 Oktober 2020

5 Cara Mengatasi Flashdist Tidak Terbaca

 

Flashdisk Tidak Terbaca? Ini Penyebab & Cara Memperbaikinya


Flashdisk merupakan salah satu tempat penyimpanan file penting yang paling sering digunakan hingga saat ini. kamu juga pasti punya, kan?

Sayangnya, flashdisk bisa saja tidak terdeteksi di PC atau laptop karena virus komputer berbahaya atau lainnya. Hal ini pun pasti menjadi masalah yang sudah sering kamu alami.

Ya, masalah flashdisk yang tidak terbaca dan tidak terdeteksi pada PC atau laptop alias rusak seringkali menjadi hantu yang paling menakutkan, loh! Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Nah, pada artikel kali ini, Admin bakal menjelaskan penyebab dan cara mengatasi flashdisk tidak terbaca yang bisa kamu coba dengan mudah, geng. Simak baik-baik, ya!

Penyebab dan Cara Mengatasi Flashdisk Tidak Terbaca

Flashdisk tidak terdeteksi tentu disebabkan oleh beberapa faktor. Sehingga, kamu harus mengetahui penyebabnya agar bisa mengatasinya dengan cara yang tepat.

Sebelum melangkah lebih jauh, alangkah baiknya kamu ketahui dulu beberapa penyebab flashdisk menjadi tidak terbaca atau tidak terdeteksi nih.

Tentunya, setiap masalah yang menyebabkan rusaknya flashdisk memiliki cara tersendiri untuk menanganinya, loh. Jadi, jangan sampai salah, ya!

Mulai dari permasalahan fisik, serangan virus dan malware, hingga yang berhubungan dengan software sudah Jaka ulas selengkapnya di bawah ini.


1. Port USB atau Konektor Flashdisk Kotor

Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengecek kondisi fisik, baik pada port USB di PC atau laptop, maupun konektor flashdisk.

Kalau kamu biasa meletakkan flashdisk, PC, atau laptop kamu di tempat kotor, sudah bisa dipastikan kalau port USB kamu kemasukan debu, geng.

Debu yang menutupi konektor kemungkinan besar akan mempengaruhi kinerja flashdisk dan membuat flashdisk tidak terbaca di PC atau laptop.

2. Driver USB Bermasalah

Kemudian bisa juga karena driver USB yang bermasalah, misalnya saja saat USB tidak terbaca padahal sudah terhubung ke PC atau laptop.

Sebelumnya, kamu bisa mengecek driver USB melalui Device Manager dan memilih opsi Universal Serial Bus controllers di dalamnya.

Meski tidak banyak biasanya masalah flashdisk yang error karena masalah ini, kamu tetap boleh mencoba cara yang satu ini.

3. Virus dan Malware

Selain dari masalah fisik, rusaknya flashdisk tidak terdeteksi sama sekali bisa juga disebabkan karena serangan virus dan malware, geng.

Hal ini bisa pula dipicu oleh penggunaan flashdisk yang sering disambungkan ke sembarang PC atau laptop secara bergantian dan dengan intensitas cukup tinggi.

Maka, cara yang paling ampuh adalah dengan menghapus virus tersebut dengan antivirus kepercayaan kamu.

4. Perangkat Flashdisk Palsu

Terakhir, bisa jadi permasalahan flashdisk tidak terbaca tapi terdeteksi ini diakibatkan karena kamu menggunakan perangkat flashdisk palsu, geng.

Pada kasus ini kamu harus lebih jeli lagi dalam memilih flashdisk dengan kualitas terbaik. Jangan percaya dengan harga murah dari merek-merek flashdisk terkenal.

Cara Memperbaiki Flashdisk yang Tidak Terbaca

Setelah kamu mengetahui beberapa penyebab flashdisk rusak, sekarang kamu bakal mengetahui bagaimana cara memperbaiki flashdisk yang tidak terbaca datanya.

Nah, di sini kamu akan melakukan dari cara paling mudah hingga perlu penanganan ekstra. Sudah siap untuk mengikutinya yaa..

1. Bersihkan Port USB dan Konektor Flashdisk



Seperti pada ulasan sebelumnya, kemungkinan terbesar data flashdisk tidak terbaca adalah karena flashdisk kotor atau kemasukan debu.

Untuk permasalahan seperti ini, ada beberapa langkah mudah yang Jaka rekomendasikan untuk kamu lakukan terlebih dulu, di antaranya:

  • Bersihkan port USB dan konektor USB dengan menggunakan kuas pembersih untuk mengangkat partikel debu yang menutupi.
  • Bersihkan lempengan kuningan pada flashdisk dengan menggunakan karet penghapus (apabila konektor USB adalah yang bertipe terbuka).
  • Kemudian coba hubungkan flashdisk di PC/laptop lain. Di sini untuk menguji, apakah flashdisk yang rusak atau malah PC/laptop yang bermasalah.

2. Pindai dengan Software Antivirus

Cara Atasi Flashdisk Tidak Terbaca 08cf4

Jika permasalahan flashdisk tidak terbaca karena virus atau serangan malware, maka hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah melakukan pemindaian dengan software antivirus.

Misalnya kamu bisa mencoba cara memperbaiki flashdisk yang tidak terbaca tanpa diformat dengan menghapus virus shortcut di flashdisk agar flashdisk terbebas dari virus yang membahayakan.

Selain itu, ada pula beberapa rekomendasi aplikasi antivirus PC terbaik yang bisa kamu coba untuk membersihkan data di flashdisk secara rutin.

3. Install Ulang Driver USB

Kamu juga bisa melakukan cara memperbaiki flashdisk tidak terbaca dengan memeriksa dan melakukan install ulang pada driver USB yang digunakan.

Untuk install ulang driver USB pada PC atau laptop, kamu bisa melakukan beberapa langkah mudah sebagai berikut:

Langkah 1: Buka Pengaturan Device Manager
  • Pertama kali hubungkan terlebih dulu flashdisk yang tidak terbaca dengan PC atau laptop.
  • Selanjutnya kamu tinggal klik kanan pada logo Windows di pojok kiri bawah layar dan pilih opsi Device Manager.
Langkah 2: Pilih Opsi USB Mass Storage Device
  • Pada jendela Device Manager, cari opsi Universal Serial Bus controllers.
  • Buka menu dropdown dan cari perangkat bernama USB Mass Storage Device yang akan diberi tanda peringatan kuning apabila mengalami error.
Langkah 3: Uninstall Driver USB
  • Pada USB Mass Storage Device, kamu tinggal klik kanan dan pilih opsi Uninstall Device. Jika muncul pop-up peringatan, kamu tinggal klik Uninstall saja.
  • Setelah proses selesai, kamu bisa mencabut dan mencolok kembali flashdisk untuk segera digunakan. Kamu juga bisa me-restart PC atau laptop terlebih dahulu.

4. Menggunakan Command Prompt (CMD)

Walau sudah terbilang jadul, namun cara mengatasi flashdisk tidak terbaca dengan CMD alias Command Prompt ternyata masih sangat manjur, loh!

Dengan sejumlah perintah, kamu bisa mengetahui kondisi flashdisk kamu apakah masih sehat atau sudah terdapat beberapa masalah.


Sumber : https://jalantikus.com/tips/flashdisk-tidak-terbaca/